Cegah Stunting, Investasi untuk Masa Depan

SINDAPARKA (Sistem Informasi Diagnosa Dini Anak Parakan Kauman) adalah website yang mendukung upaya Parakan Kauman bebas stunting. Kami menyediakan informasi untuk membantu masyarakat memahami dan mencegah stunting beserta terdapat untuk pendataan dan diagnosa dini balita. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan, kader posyandu, dan komunitas lokal, kami memastikan setiap anak di Parakan Kauman tumbuh sehat dan kuat.

Mulai

Image

Apa itu Stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurang gizi kronis di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) anak, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Masalah tersebut dapat berupa asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama, umumnya karena makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Apa saja penyebab stunting?

1

Faktor Ekonomi

Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia dengan persebaran ekonomi yang tidak merata menjadikan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di wilayah tertentu. Akibatnya, konsumsi gizi untuk ibu hamil, bayi, dan anak-anak menjadi kurang.

2

Minimnya Informasi

Kurangnya akses terhadap teknologi terutama bagi yang tinggal di pedalaman, membuat mereka sulit mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Hal ini mengakibatkan ketidakpahaman terhadap kebutuhan gizi yang harus dipenuhi, baik pada masa kehamilan, kelahiran, hingga pada masa tumbuh kembang anak.

3

Kondisi Kesehatan dan Akses Layanan Kesehatan

Akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang memadai, kurangnya pemahaman tentang pentingnya perawatan kesehatan prenatal dan postnatal, serta prevalensi penyakit infeksi, turut berkontribusi pada tingginya angka stunting.

Faktor Risiko Stunting

Mengalami gizi buruk

Kurangnya asupan gizi yang cukup, termasuk protein, zat besi, vitamin A, dan zat gizi lainnya, dapat menyebabkan stunting.

Infeksi yang berulang

Infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan infeksi parasit, dapat menghambat pertumbuhan anak dan menyebabkan stunting.

Faktor sosial-ekonomi

Lingkungan yang kurang mendukung, seperti kemiskinan, akses terbatas terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, dapat meningkatkan risiko stunting.

Pola asuh yang tidak optimal

Pola asuh yang kurang baik, seperti tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, praktik pemberian makan yang tidak tepat, dan kebersihan yang buruk, juga dapat berkontribusi terhadap stunting.

Gejala-Gejala Stunting

Dampak Jangka Panjang Stunting

  • Gangguan perkembangan kognitif

    Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah dan berisiko mengalami keterbatasan kognitif.

  • Stunting dapat memengaruhi perkembangan motorik anak, termasuk kemampuan berjalan dan keterampilan motorik halus.

  • Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan obesitas.

  • Stunting dapat berdampak negatif pada produktivitas dan pendapatan di masa dewasa, menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai potensi penuhnya.

Pencegahan dan Penanganan Stunting

  • Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi bagi Ibu Hamil

    Ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi atau Fe) dan terpantau kesehatannya. Namun, kepatuhan ibu hamil untuk meminum tablet tambah darah hanya 33 %. Padahal mereka harus minimal mengkonsumsi 90 tablet selama kehamilan

  • ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, diikuti dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya setelah usia 6 bulan.

  • Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.

  • Sanitasi dan kebersihan untuk pertumbuhan anak yang sempurna intervensi gizi saja belum cukup untuk mengatasi masalah stunting. Faktor sanitasi dan kebersihan lingkungan berpengaruh pula untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak, karena anak usia di bawah dua tahun rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

  • Edukasi tentang gizi dan pola makan sehat bagi keluarga sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Keluarga yang memahami pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat cenderung memiliki anak-anak yang lebih terlindungi dari stunting. Pendidikan ini juga dapat membantu keluarga dalam memilih dan mempersiapkan makanan yang bergizi serta menghindari makanan yang kurang sehat.

Lindungi Masa Depan Anak, Mulai Diagnosis Stunting Sekarang Juga!