Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurang gizi kronis di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) anak, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Masalah tersebut dapat berupa asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama, umumnya karena makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Apa saja penyebab stunting?
Faktor Ekonomi
Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia dengan persebaran ekonomi yang tidak merata menjadikan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di wilayah tertentu. Akibatnya, konsumsi gizi untuk ibu hamil, bayi, dan anak-anak menjadi kurang.
Minimnya Informasi
Kurangnya akses terhadap teknologi terutama bagi yang tinggal di pedalaman, membuat mereka sulit mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Hal ini mengakibatkan ketidakpahaman terhadap kebutuhan gizi yang harus dipenuhi, baik pada masa kehamilan, kelahiran, hingga pada masa tumbuh kembang anak.
Kondisi Kesehatan dan Akses Layanan Kesehatan
Akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang memadai, kurangnya pemahaman tentang pentingnya perawatan kesehatan prenatal dan postnatal, serta prevalensi penyakit infeksi, turut berkontribusi pada tingginya angka stunting.
Faktor Risiko Stunting
Mengalami gizi buruk
Kurangnya asupan gizi yang cukup, termasuk protein, zat besi, vitamin A, dan zat gizi lainnya, dapat menyebabkan stunting.
Infeksi yang berulang
Infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan infeksi parasit, dapat menghambat pertumbuhan anak dan menyebabkan stunting.
Faktor sosial-ekonomi
Lingkungan yang kurang mendukung, seperti kemiskinan, akses terbatas terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, dapat meningkatkan risiko stunting.
Pola asuh yang tidak optimal
Pola asuh yang kurang baik, seperti tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, praktik pemberian makan yang tidak tepat, dan kebersihan yang buruk, juga dapat berkontribusi terhadap stunting.
Gejala-Gejala Stunting
-
Pertumbuhan terhambat
Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak seusianya.
-
Penurunan nafsu makan
Anak dengan stunting seringkali memiliki nafsu makan yang rendah dan kurang tertarik terhadap makanan.
-
Perkembangan motorik terhambat
Stunting dapat memengaruhi kemampuan motorik kasar dan halus anak, seperti duduk, merangkak, dan berjalan.
-
Keterlambatan perkembangan kognitif
Anak yang stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan kemampuan belajar.
Dampak Jangka Panjang Stunting
-
Gangguan perkembangan kognitif
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah dan berisiko mengalami keterbatasan kognitif.
-
Keterlambatan perkembangan motorik
Stunting dapat memengaruhi perkembangan motorik anak, termasuk kemampuan berjalan dan keterampilan motorik halus.
-
Risiko penyakit kronis
Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan obesitas.
-
Rendahnya produktivitas di masa dewasa
Stunting dapat berdampak negatif pada produktivitas dan pendapatan di masa dewasa, menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai potensi penuhnya.
Pencegahan dan Penanganan Stunting
-
Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi bagi Ibu Hamil
Ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi atau Fe) dan terpantau kesehatannya. Namun, kepatuhan ibu hamil untuk meminum tablet tambah darah hanya 33 %. Padahal mereka harus minimal mengkonsumsi 90 tablet selama kehamilan
-
ASI Eksklusif dan MPASI yang Cukup
ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, diikuti dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya setelah usia 6 bulan.
-
Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu
Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
-
Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan
Sanitasi dan kebersihan untuk pertumbuhan anak yang sempurna intervensi gizi saja belum cukup untuk mengatasi masalah stunting. Faktor sanitasi dan kebersihan lingkungan berpengaruh pula untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak, karena anak usia di bawah dua tahun rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
-
Pendidikan Gizi dan Pola Makan Sehat bagi Keluarga
Edukasi tentang gizi dan pola makan sehat bagi keluarga sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Keluarga yang memahami pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat cenderung memiliki anak-anak yang lebih terlindungi dari stunting. Pendidikan ini juga dapat membantu keluarga dalam memilih dan mempersiapkan makanan yang bergizi serta menghindari makanan yang kurang sehat.